Posted in
puisi runyam
Pagi basah,
kantuk masih berkuasa
ah, harus bergegas
antarkan kau, lantas bersiap
diatas meja, segelas kopi menantang
namun terlalu panas, biarlah tunggu sebentar
kedalam rintik, ku keluarkan motorku,
kenakan jas, antarkan kau
dalam hujan dan sedikit genangan
setelah kembali, kuputar kran isi bak mandi
yang memuntahkan cairan pekat berwarna coklat susu
penuh dengan partikel partikel pasir halus
ah, rasanya, harus memberi rezeki kepada tukang gali
kantuk masih berkuasa
ah, harus bergegas
antarkan kau, lantas bersiap
diatas meja, segelas kopi menantang
namun terlalu panas, biarlah tunggu sebentar
kedalam rintik, ku keluarkan motorku,
kenakan jas, antarkan kau
dalam hujan dan sedikit genangan
setelah kembali, kuputar kran isi bak mandi
yang memuntahkan cairan pekat berwarna coklat susu
penuh dengan partikel partikel pasir halus
ah, rasanya, harus memberi rezeki kepada tukang gali