Posted in
puisi runyam
Kekhawatiran terpancar dari parasmu
Aku mengerti
Bahkan ketika sapa tak berbalas
Aku mengerti
Lanjutkan langkahmu, jangan pedulikan peluh
Itu biasa
Bergegaslah, sebelum gelap halangimu
Kau yang sedang mendaki
Aku mengerti
Bahkan ketika sapa tak berbalas
Aku mengerti
Lanjutkan langkahmu, jangan pedulikan peluh
Itu biasa
Bergegaslah, sebelum gelap halangimu
Kau yang sedang mendaki