betapa nggak, sekarang, saat dimana banyak sekali kaum muda seangkatan gue merasa pusing karena tidak memiliki pekerjaan yang bisa menghidupinya - jangan lagi bicara layak -, waktu orang orang pada terkapar dirumah sakit karena diserang secara membabi buta oleh FPI yang nota bene ngaku ngaku Islam, atau ditengah rasa lapar yang teramat sangat yang sedang dirasakan oleh sekian ratus mahasiswa yang sedang melaksanakan mogok makan menentang kebijakan (yang amat sangat nggak bijak) pemerintah dalam menaikkan harga BBM - kalo pemerintah pasti pake bahasa pengurangan subsidi BBM, nggak bakal berani pake terminologi menaikkan harga BBM - gue duduk disini, diruangan ber pendingin udara di kantor, dalam keadaan kenyang, masih punya beberapa lembar mata uang kita dikantong. dan liat liat foto waktu minggu lalu acara gathering di anyer... and suddenly, gue ngerasa bahwa, my god, Ya Allah, ya Rabbi, betapa beruntungnya gue, betapa besarnya nikmat yang Engkau berikan kepada hambamu yang tidak tahu bagaimana cara berterima kasih ini, jangan lagi mensyukuri nikmat mu,
the big question is, how to spread this feeling of luckiness, to as much as people we can.