Posted in
puisi runyam
Alam sedang merajuk
Menumpahkan airmatanya ke buana
Ku berdiri di beranda
Merasakan butiran butiran air membasahi kaki telanjangku
Menentramkan jiwa
ku masih terjaga
turut merasakan kesedihan semesta
samar ku dengar suara adinda
sayup memanggil
mungkin gentar terhadap gemuruhnya malam
yang tak dihiasi bulan