Posted in
puisi runyam
sekelumit asa yang masih tertinggal
seolah enggan tertiup oleh hembusan sang waktu
menghiasi ruang dalam relung hati
dulu asa itu begitu kuat
keperkasaannya menggelora
menghempas bagai samudra
nun disana, sesuatu bergema
mengalun lembut merasuk dalam jiwa
kehalusannya membuka kesadaranku
dan seiring dengan waktu,
menenggelamkan asa itu
dan hari ini kusadari
masih ada yang tertinggal
walau hanya sekelumit
yang enggan tertiup oleh hembusan sang waktu
seolah enggan tertiup oleh hembusan sang waktu
menghiasi ruang dalam relung hati
dulu asa itu begitu kuat
keperkasaannya menggelora
menghempas bagai samudra
nun disana, sesuatu bergema
mengalun lembut merasuk dalam jiwa
kehalusannya membuka kesadaranku
dan seiring dengan waktu,
menenggelamkan asa itu
dan hari ini kusadari
masih ada yang tertinggal
walau hanya sekelumit
yang enggan tertiup oleh hembusan sang waktu